Refleksi

Tentang Diri Ini

Musibah. Datang silih berganti layaknya siang dan malam. Cobaan demi cobaan yang menerpa diri, membuat diri semakin kuat. Bak pohon yang menjulang tinggi dengan akar kuat yang mencengkram bumi. Terpaan badai dan angin akan sering menghampiri. Namun akan tetap kokoh berdiri.

Sabar. Kata yang sering kita ucapkan, untuk menenangkan diri dikala musibah atau nasib sial menimpa diri. Sabar hanya sebuah kata yang sangat sederhana, namun sama mewah dan sangat berarti. Bisa menguatkan jiwa-jiwa yang diterjang banyak sekali masalah dalam hidup ini. Membuat diri ini kuat, dalam menghadapi segala cobaan yang datang silih berganti.

Hati. Sesuatu yang sensitif dan bisa mempengaruhi diri. Bahkan pikiran pun bisa dikalahkan oleh hati. Begitu kuatnya, terkadang kita terbutakan oleh hati. Iri dan dengki merupakan penyakit hati yanh sering dialami. Memunculkan emosi dari dalam diri. Membuat kita lupa akan akal sehat, sehingga sering mengelabuhi kita untuk melakukan tindakan yang tidak bermanfaat.

Luka. Sebuah cacat yang sulit hilangnya. Terlebih lukanya dihati. Bahkan tak bisa hilang sampai mati. Seakan terukir dalam memori yang sejati. Oleh karena itu, kita harus hati-hati. Jika berbicara, jangan sampai ucapan kita melukai orang lain bagai tersayat belati. Bila sudah terjadi, hanya rasa sesal dalam diri yang tak dapat diulang kembali.

Semua itu ada hal-hal yang tak asing lagi, karena sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu perlu pembiasaan diri, agar tidak ada hati yang terlukai lagi. Juga harus sabar dalam segala kondisi. Sabar dalam segala musibah karena itu adalah salah satu uji diri. Agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.